Cirebon,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat menggelar Sarasehan Ekonomi Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan West Java Economic Society (WJES) 2022.
Kegiatan yang bertajuk “Menakar Potensi Sektor Maritim dan Perikanan Sebagai Penopang Kemajuan Ekonomi Jawa Barat”, dihadiri Akhmad Budiharto, Staf Ahli Bupati Indramayu Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Lino Harsih Khaerunnisa, Finance Business Partner Manajer e-Fishery, Yudi Nurul Ihsan, Dekan Fakultas Perikanan & Kelautan UNPAD, dan Staf Ahli Kementrian Perikanan & Kelautan.
Bambang Pramono, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat yang menjadi keynote speaker menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan untuk memajukan ekonomi wilayah Jawa Barat bagian Utara (Ciayumajakuning), terutama melalui potensi sektor maritim dan perikanan.
Menurutnya potensi maritim dan perikanan Jawa Barat sangat besar, mengingat Jawa Barat berhadapan dengan sisi Laut Jawa di Utara dan Laut Hindia di Selatan dengan panjang pantai sekitar 817 km dan luas perairan wilayah laut sepanjang 16.450 km. Di samping perikanan tangkap, budidaya perikanan tawar juga sangat besar.
“Potensi perikanan ini tidak hanya berhenti pada perikanan tangkap dan budidaya, namun juga memiliki potensi forward linkage yang besar terhadap industri makanan dan minuman, antara lain pengembangan industri pangan berbasis perikanan,” ujar Bambang.
Potensi ekspor komoditas perikanan, kata Bambang, juga cukup tinggi. Pada triwulan II 2022, pangsa ekspor fishing terhadap total ekspor sektor pertanian Jawa Barat mencapai 10,6 persen dengan pertumbuhan mencapai 57,92 persen (yoy). Hal ini menunjukkan urgensi untuk terus mendorong potensi ekspor komoditas sektor potensial seperti fishery, di tengah indekator kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat Ciayumajakuning yang perlu terus ditungkatkan.
“Pengembangan sektor maritim dan perikanan juga berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Jawa Barat. Pada basket inflasi, komoditas perikanan memberikan sumbangan 1,64 persen terhadap total nilai konsumsi masyarakat di Jawa Barat,” bebernya.
Upaya menjaga ketahanan pangan ini, tambah Bambang, perlu didukung oleh peningkatan produktivitas perikanan budidaya dan hasil laut, yang memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Upaya ini juga harus disinergikan dengan berbagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan dan pembudidaya ikan.
Dalam koridor upaya pemerintah untuk mendorong ekonomi yang lebih inklusif ini perlu optimalisasi upaya implementasi Perpres No. 87 Tahun 2021 untuk Pengembangan Kawasan Rebana dan Pengembangan Jawa Barat Bagian Selatan. Dimana, katanya, perikanan masuk sebagai salah satu fokus utama pengembangan ekonomi di Jawa Barat Utara dan Jawa Barat Selatan.
“Oleh karena itu, kegiatan Sarasehan Ekonomi di Cirebon ini akan ditindaklanjuti dengan langkah implementatif untuk menggali dan mengembangkan potensi sektor maritim dan perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, yang terintegrasi dengan industri, sekaligus mendukung pemenuhan pasokan dan stabilisasi harga, sehingga turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” pungkasnya. (HSY)
The post Majukan Ekonomi Wilayah Ciayumajakuning, BI Jabar Gelar Sarasehan appeared first on .