Banjir Timbulkan Malapetaka di Bangladesh

kataSAPA.com
Penduduk desa di timur laut Bangladesh, pada Selasa (21/6), memadati pusat-pusat pengungsi darurat, dan bergegas mendatangi perahu-perahu yang membawa makanan dan air bersih saat musibah banjir besar melanda kawasan tersebut. Banjir telah menewaskan puluhan orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi ke tempat yang lebih aman, di mana sebagian pengungsi memutuskan untuk bergerak menuju ke negara tetangga, India. Banjir itu masih terus menimbulkan malapetaka di Bangladesh. Di wilayah Sylhet, yang terletak di timur laut negara itu dan berbatasan dengan India, warga desa mengarungi, berenang dan mendayung rakit darurat atau perahu kecil yang mengantarkan bantuan ke salah satu tempat penampung yang terendam banjir. Sylhet merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak dari bencana banjir yang melanda. Musim hujan di Asia Selatan biasanya dimulai pada bulan Juni, tetapi tahun ini hujan telah menyelimuti bagian timur laut India dan Bangladesh sejak Maret lalu, memicu banjir di Bangladesh sejak awal April lalu. Dengan meningkatnya suhu global akibat perubahan iklim, para pakar mengatakan musim hujan menjadi lebih bervariasi. Ini berarti sebagian besar hujan yang biasanya turun dalam satu musim, akan tiba dalam periode yang lebih singkat. Meghalaya, wilayah pegunungan India di utara Sylhet, dan negara bagian Assam yang bertetanggga dan terkenal dengan perkebunan teh, telah mengalami musim hujan yang lebih lama pada bulan Juni ini dibanding biasanya. Cuaca berubah. Saya belum pernah melihat banjir seperti ini dalam hidup saya. Ketinggian banjir meningkat setiap hari dan dapat memicu bencana kapan saja. Kami juga belum pernah meyaksikan badai seperti ini. Ini adalah pertama kali dalam hidup saya mengalami badan seperti itu," ujar Mohammad Rashiq Ahamed, pemilik toko di Sylhet. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mendatangi sejumlah daerah banjir dengan helikopter pada Selasa (21/6) dan mendesak para pemimpin kawasan untuk mempercepat pemberian bantuan. Sejauh ini laporan kematian berkisar antara 12-32 orang, tetapi badan PBB UNICEF mengatakan sekitar empat juta orang di bagian timur laut negara itu sangat membutuhkan bantuan. Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Senin (20/6), UNICEF mengatakan 1,6 juta anak termasuk diantara mereka yang membutuhkan bantuan di Bangladesh saat ini, dan bahwa tanpa air minum segar maka mereka berpotensi berada dalam bahaya serius akibat penyakit yang ditularkan melalui air. Di wilayah Sylhet, 90 persen fasilitas kesehatan telah terendam banjir dan ribuan orang telah mengungsi ke tempat-tempat penampungan yang penuh sesak. Hampir seperempat juta orang kini tinggal di kamp-kamp bantuan darurat. Sungai Brahmaputra mengalir dari India ke bagian utara Bangladesh, menuju ke Teluk Benggala. Pusat Perkiraan dan Peringatan Banjir Bangladesh telah memperingatkan akan ketinggian air yang berbahaya selama lima hari ke depan. [em/lt]
mastermedia.co.id

Pasang Kandang Jebak, Cara BKSDA Aceh Tangani Konflik Manusia dan Harimau Sumatra di Tapaktuan

mastermedia.co.id

Ukraina Terima Kiriman Senjata Berat dari Jerman

mastermedia.co.id

MenKopUKM Sambut Solo Keroncong Festival 2022 Jadi Ajang UMKM Berkreasi dan Berinovasi

mastermedia.co.id

Menlu Rusia Ungkap Tujuan Sebenarnya dari Operasi Militer Moskow di Ukraina

mastermedia.co.id

Fasilitas Tambahan di Aston Cirebon, Ajarkan Anak Berkreasi dengan Tanah Liat

mastermedia.co.id

BS Lady Cirebon Gelar 1st Gathering Buttonscarves

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Kota Cirebon Solid, Optimistis Hadapi 2024

mastermedia.co.id

Banyak Acara Hari Jadi Cirebon, Pemda Kota Cirebon Siapkan Kantong Parkir Baru di Jalan Siliwangi

mastermedia.co.id

Mulai Rabu Malam, Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup Sementara

mastermedia.co.id

Wakil Wali Kota Cirebon Minta Memayu Cirebon Jadi Kebiasaan

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Jabar Umumkan Hasil Muscab Serentak

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Anak Pesisir Cirebon Pilih Baca Buku di Atas Perahu

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Konsumen Alfamart Bagikan Ribuan Perlengkapan Sekolah

mastermedia.co.id

Pengadilan Tutup Kasus Perintah Penahanan terhadap Ricky Martin

mastermedia.co.id

Jokowi Dukung Kenaikan Harga Tiket Taman Nasional Komodo

mastermedia.co.id

Kelas Inspirasi: Kisah Para Profesional di Antara Bangku Sekolah Dasar

mastermedia.co.id

Wabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, Australia

mastermedia.co.id

Komnas HAM Papua Belum Bisa Kirim Tim ke Nduga

mastermedia.co.id

Cegah Terjadinya Perang Nuklir, Lukashenko Minta Konflik Ukraina Segera Dihentikan

mastermedia.co.id

Suriah Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

mastermedia.co.id

Berbekal Senjata Barat, Zelensky Yakin Pasukan Ukraina Bisa Kalahkan Rusia

mastermedia.co.id

Krisis Pangan Makin Buruk, Golkar: Akibat Anomali Cuaca dan Dampak Perang Rusia vs Ukraina

mastermedia.co.id

Roy Citayam Tolak Beasiswa Sandiaga, Cinta Laura: Harusnya Ambil, Pendidikan itu Sangat Spesial

mastermedia.co.id

Erdogan Minta AS Berhenti Dukung Militan Kurdi dan Segera Angkat Kaki dari Suriah

mastermedia.co.id

Satu Lagi Negara Eropa yang Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk

mastermedia.co.id

Minta Hasil Autopsi Pertama Brigadir J Disampaikan ke Publik, Sahroni: Harus Ada Management Timing

mastermedia.co.id

Suka atau Tidak, Eropa Harus Beli Tambahan Gas dari Rusia

mastermedia.co.id

GreatDay HR Menutup Celah Risiko Pemalsuan Absensi Karyawan dengan Kembangkan Teknologi Face Matching System & Liveness Check

mastermedia.co.id

Baru Bebas Bersyarat, Musni Umar Minta HRS dan Loyalisnya Kendalikan Diri

mastermedia.co.id

Buntut Sengketa Merek Dagang, Putra Siregar Tutup PS Glow