Menkeu AS Yellen Akan Wakili Amerika Hadiri Pertemuan di Bali

Departemen Keuangan AS, Selasa (28/6), mengumumkan bahwa Menteri Janet L. Yellen akan menghadiri pertemuan dan acara di Tokyo, Jepang, pada tanggal 12 dan 13 Juli; mewakili Amerika Serikat pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali, Indonesia pada tanggal 15 dan 16 Juli; dan menghadiri pertemuan dan acara di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 19 dan 20 Juli. Perjalanan ini akan menjadi yang pertama bagi Yellen ke kawasan Indo-Pasifik sebagai Menteri Keuangan dan kelanjutan usaha ekstensif pemerintahan Biden-Harris dan Departemen Keuangan untuk menegaskan kembali peran kepemimpinan Amerika di kawasan tersebut dan dunia. Ketika berada di luar negeri, Menteri Yellen akan berusaha memajukan kepentingan ekonomi dan keamanan nasional utama AS, termasuk terus menggalang koalisi luas yang bersatu melawan Rusia sebagai tanggapan atas perangnya di Ukraina. Dalam pertemuan dengan mitra-mitra di ketiga negara itu, Yellen akan membahas peluang untuk lebih memperkuat sanksi bersejarah yang telah dijatuhkan pada Presiden Putin, yang telah secara signifikan melemahkan ekonomi dan militer Rusia. Dalam perjalanan itu, Yellen juga akan melanjutkan usahanya menggalang tanggapan global terkoordinasi untuk mengatasi konsekuensi perang termasuk harga energi yang lebih tinggi untuk konsumen di Amerika dan global, dan kerawanan pangan yang berkembang. Di Jepang dan Korea Selatan, Menteri Yellen akan bertemu dengan sejawat-sejawatya untuk membahas usaha membangun rantai pasokan yang lebih kuat dan lebih tangguh untuk membantu menurunkan harga bagi konsumen Amerika, termasuk dengan menjalin persahabatan dengan mitra-mitra ekonomi tepercaya. Menteri Yellen akan membahas kerja sama ekonomi dengan Jepang dan Korea Selatan pada sektor-sektor teknologi penting yang akan mendukung terbukanya peluang pekerjaan pada manufaktur AS dan inovasi-inovasi teknologi lainnya. Selama pertemuan-pertemuan dan acara-acara itu, Yellen juga akan membahas dengan mitra-mitranya berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh ekonomi-ekonomi non-pasar seperti China di kawasan ini. [ab/lt]