MOSKOW, - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (26/5) mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat sangat mengganggu rantai pasokan dan bidang transportasi Rusia. Namun, sanksi tersebut tidak akan berhasil memutus Rusia dalam sektor teknologi. Hal itu ia sampaikan melalui tautan video kepada sejumlah pemimpin negara bekas Uni Soviet.
Rusia menjadi semakin terisolasi dari Barat sejak melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada akhir Februari kemarin. Kebijakan sanksi yang diberlakukan oleh negara barat juga memaksa puluhan perusahaan asing untuk hengkang dari negara itu.
“Perwakilan bisnis kami tentu saja menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Namun demikian, semuanya dapat disesuaikan, semuanya dapat dibangun dengan cara baru,” kata Putin, dikutip Reuters.
Meski sanki jelas berdampak buruk terhadap perekonomian, namun Putin tetap meyakini jika tekanan yang dijatuhkan oleh negara barat itu akan membuat Rusia semakin kuat.
“Bukan tanpa kerugian pada tahap tertentu, tetapi itu membantu kami menjadi lebih kuat. Bagaimanapun, kami pasti memperoleh kompetensi baru, kami mulai memusatkan sumber daya ekonomi, keuangan, dan administrasi kami pada bidang terobosan.
Putin mengatakan keluarnya beberapa perusahaan asing dari pasar Rusia mungkin saja merupakan langkah terbaik.
Dia mengakui kebutuhan Rusia akan akses ke teknologi asing, menambahkan: “Kami tidak akan memotong diri kami sendiri dari ini - mereka ingin sedikit memeras kami, tetapi di dunia modern ini, itu sama sekali tidak realistis, tidak mungkin.”
Sayangnya, Putin tidak merinci bagaimana Rusia akan menemukan cara untuk mempertahankan akses ke komponen dan perangkat lunak yang selama ini disuplai oleh barat.