WASHINGTON, - Amerika Serikat dan Taiwan telah meluncurkan pembicaraan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan diantara kedua negara. Pada hari Rabu (1/6), kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menjelaskan bahwa kedua belah pihak “meluncurkan Prakarsa AS-Taiwan pada Perdagangan Abad ke-21, yang dimaksudkan untuk mengembangkan cara-cara konkret untuk memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan, memajukan prioritas perdagangan bersama. berdasarkan nilai-nilai bersama, dan mempromosikan inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi pekerja dan bisnis kami”.
Dilansir dari Sputniknews, USTR menambahkan bahwa inisiatif tersebut diluncurkan selama pertemuan virtual antara Wakil Perwakilan Perdagangan Washington Sarah Bianchi dan Menteri Taiwan John Deng.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden tetap berada di bawah tekanan untuk memperdalam hubungan Washington-Taipei, dengan kelompok bipartisan yang terdiri dari 52 senator mendesaknya untuk memasukkan Taiwan dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang baru-baru ini diluncurkan, yang mencakup sekitar 40 persen ekonomi global.
Dalam sebuah surat kepada Biden awal pekan ini, para senator berpendapat bahwa mengecualikan pulau itu akan “memungkinkan pemerintah China untuk mengklaim bahwa komunitas internasional sebenarnya tidak mendukung keterlibatan yang berarti dengan Taiwan”.
Seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa masih ada waktu untuk menambahkan Taiwan ke aliansi perekonomian IPEF.
“Kami tidak memasukkan Taiwan dalam peluncuran awal. Namun, ke depan, kami bermaksud untuk mengambil pendekatan yang fleksibel dan dapat disesuaikan untuk partisipasi IPEF,” katanya dikutip AFP.
Pada kesempatan terpisah, Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Angkatan Darat China, mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu telah melakukan patroli di wilayah udara dan perairan Taiwan. Shi menyebut patroli militer itu sebagai tindakan yang diperlukan di tengah kolusi antara Washington dan Taipei.
“Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) baru-baru ini mengorganisir patroli keamanan kesiapan tempur gabungan yang melibatkan berbagai layanan dan senjata di perairan dan wilayah udara di sekitar Pulau Taiwan. Tindakan ini adalah tanggapan yang diperlukan untuk kegiatan kolusi antara AS dan pasukan 'kemerdekaan Taiwan'”, Shi menggarisbawahi.
Juru bicara itu juga menyerukan kepada Washington untuk tidak mengambil langkah sepihak mengenai Taiwan, yang selama ini masih dianggap oleh China sebagai salah satu provinsinya tersebut. Ia kembali menegaskan bahwa hal itu dapat menempatkan Taiwan dalam situasi berbahaya dan menjadi bumerang bagi Washington.