JAKARTA, – Akademisi Musni Umar tampak prihatin dengan permasalahan utang yang membelit negara. Menurut dia, bunga utang yang mencapai triliunan merupakan beban berat.
Dosen Universitas Ibnu Chaldun itu berharap Indonesia tidak mengalami gagal bayar utang seperti Sri Lanka.
Diketahui, Sri Lanka di tengah krisis ekonomi harus dihadapkan pada masalah gagal bayar utang luar negeri senilai US$ 51 miliar atau setara Rp729 triliun (asumsi kurs Rp14.300).
“Berat sekali bebannya. Saya berdoa Indonesia tidak gagal bayar utang seperti Sri Langka,” tulisnya di akun Twitter @musniumar, dikutip Rabu (20/4).
Cuitan itu menanggapi pemberitaan berjudul ‘Jusuf Kalla Sebut Presiden Pengganti Jokowi Bayar Bunga Utang saja Rp 400 Triliun’ yang dirilis gelora.co.
Dalam kabar itu, Wapres RI 2014-2019 Jusuf Kalla menyebutkan salah satu tantangan presiden pengganti Joko Widodo pada 2024, salah satunya bayar utang negara bernilai triliunan rupiah.
Dicatat Kementerian Keuangan hingga akhir Februari 2022, posisi utang pemerintah berada di angka Rp 7.014,58 triliun dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,17 persen.
Posisi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan posisi utang per 31 Januari 2022 yang berada di angka Rp 6.919,15 triliun atau 39,63 persen dari PDB. Artinya, ada pertambahan utang sebanyak Rp95,43 triliun dalam waktu satu bulan.
"Utang terus naik, ini bunganya saja kalau rata-rata 6 persen karena obligasi atau 7–8 persen itu berarti membayar bunga saja Rp400 triliun," kata Jusuf Kalla, dilansir dari bisnis.com.
"Sehingga betul-betul pemimpin (Indonesia –red) berikutnya harus bisa menyelesaikan itu semua," lanjutnya.