Pengamat:  Lembaga Survei Sudah Tak Efektif Lagi Mempengaruhi Pilihan Politik Masyarakat

kataSAPA.com

JAKARTA, - Pasca reformasi keberadaan lembaga-lembaga survei dalam berbagai kontestasi politik baik pemilu, pilkada hingga pilpres seolah menjadi rujukan dalam menentukan arah politik.

Namun demikian, di tengah derasnya arus keterbukaan informasi di era revolusi 4.0 ini, keberadaan lembaga survei kian kehilangan pesonanya.

Pengamat Politik dan Pemerhati Anggaran Publik, Uchok Sky Khadafi menilai, keberadaan lembaga-lembaga survei saat ini sudah tidak lagi jadi rujukan masyarakat dalam menentukan preferensi politiknya.

"Publik punya caranya sendiri dalam mengolah informasi. Mengapa demikian? Akses media sosial yang kian terbuka membuat publik punya referensi tersendiri dalam menentukan keputusan politiknya termasuk menentukan pilihan capres," jelas Uchok.

Jadi, kata dia, kekuatan lembaga survei dengan beragam jurusnya dalam memengaruhi pilihan politik masyarakat kurang efektif lagi.

"Ya mungkin lima atau sepuluh tahun lalu bolehlah mereka bisa memengaruhi masyarakat. Untuk saat ini rasanya sulit lembaga survei bisa mengarahkan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. Lembaga-lembaga survei saat ini kian kehilangan pesonanya," ujar Aktivis 98 ini.

Adapun lembaga-lembaga survei masih tetap eksis hingga saat ini, Uchok menilai, hal ini terjadi karena pangsa pasar politik tanah air masih dominan di huni para elit politik yang berpikiran tradisional.

"Generasi old kan masih mengandalkan strategi politik berbasis emosional dan hitam putih. Jadi lembaga survei merupakan sarana paling relevan bagi mereka dalam merengkuh kekuasaan. Itu sah-sah saja, hanya saja saya singgung tadi di atas bahwa era sudah berubah di mana arus informasi dalam hitungan detik terus berubah atau dinamis," jelas Uchok.

Uchok menekankan agar lembaga-lembaga survei lebih mengedepankan kajian yang lebih menyejukkan bukan membuat keterbelahan di antara masyarakat.

"Jangan kedepankan kajian yang sifatnya parsial karena bisa berujung baku hantam antara rakyat. Itu tidak layak," tandasnya.

Uchok juga mengaku kurang yakin dengan hasil sejumlah lembaga survei terkait beberapa capres yang dianggap belum maksimal elektabilitasnya.

"Banyak capres seperti Puan, AHY dan Cak Imin elektabilitas kecil. Kalau kita berpedoman dengan lembaga survei, mereka harus out dari pertarungan capres. Lembaga survei lupa bahwa tokoh-tokoh itu belum memainkan jaringan massanya, memainkan isu populis, dan kekuatan modal di belakang mereka," ungkapnya.

Hasil lembaga survei, kata dia, dalam beberapa kasus juga kurang akurat hasilnya.

"Contoh kasus Pilgub DKI Jakarta. Waktu survei yang dijagokan menang Ahok. Bahkan lembaga-lembaga survei di Jakarta begitu yakin Ahok menang. Sayang ketika isu rasis dan agama dimainkan, lembaga survei tidak punya obat untuk mengobati isu tersebut.

"Jadi, kemenangan capres, tidak hanya ditentukan oleh lembaga survei doang. Tapi ada faktor lain yang harus diperhitungkan," tutup Uchok.

mastermedia.co.id

Pasang Kandang Jebak, Cara BKSDA Aceh Tangani Konflik Manusia dan Harimau Sumatra di Tapaktuan

mastermedia.co.id

Ukraina Terima Kiriman Senjata Berat dari Jerman

mastermedia.co.id

MenKopUKM Sambut Solo Keroncong Festival 2022 Jadi Ajang UMKM Berkreasi dan Berinovasi

mastermedia.co.id

Menlu Rusia Ungkap Tujuan Sebenarnya dari Operasi Militer Moskow di Ukraina

mastermedia.co.id

Fasilitas Tambahan di Aston Cirebon, Ajarkan Anak Berkreasi dengan Tanah Liat

mastermedia.co.id

BS Lady Cirebon Gelar 1st Gathering Buttonscarves

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Kota Cirebon Solid, Optimistis Hadapi 2024

mastermedia.co.id

Banyak Acara Hari Jadi Cirebon, Pemda Kota Cirebon Siapkan Kantong Parkir Baru di Jalan Siliwangi

mastermedia.co.id

Mulai Rabu Malam, Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup Sementara

mastermedia.co.id

Wakil Wali Kota Cirebon Minta Memayu Cirebon Jadi Kebiasaan

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Jabar Umumkan Hasil Muscab Serentak

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Anak Pesisir Cirebon Pilih Baca Buku di Atas Perahu

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Konsumen Alfamart Bagikan Ribuan Perlengkapan Sekolah

mastermedia.co.id

Pengadilan Tutup Kasus Perintah Penahanan terhadap Ricky Martin

mastermedia.co.id

Jokowi Dukung Kenaikan Harga Tiket Taman Nasional Komodo

mastermedia.co.id

Kelas Inspirasi: Kisah Para Profesional di Antara Bangku Sekolah Dasar

mastermedia.co.id

Wabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, Australia

mastermedia.co.id

Komnas HAM Papua Belum Bisa Kirim Tim ke Nduga

mastermedia.co.id

Cegah Terjadinya Perang Nuklir, Lukashenko Minta Konflik Ukraina Segera Dihentikan

mastermedia.co.id

Suriah Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

mastermedia.co.id

Berbekal Senjata Barat, Zelensky Yakin Pasukan Ukraina Bisa Kalahkan Rusia

mastermedia.co.id

Krisis Pangan Makin Buruk, Golkar: Akibat Anomali Cuaca dan Dampak Perang Rusia vs Ukraina

mastermedia.co.id

Roy Citayam Tolak Beasiswa Sandiaga, Cinta Laura: Harusnya Ambil, Pendidikan itu Sangat Spesial

mastermedia.co.id

Erdogan Minta AS Berhenti Dukung Militan Kurdi dan Segera Angkat Kaki dari Suriah

mastermedia.co.id

Satu Lagi Negara Eropa yang Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk

mastermedia.co.id

Minta Hasil Autopsi Pertama Brigadir J Disampaikan ke Publik, Sahroni: Harus Ada Management Timing

mastermedia.co.id

Suka atau Tidak, Eropa Harus Beli Tambahan Gas dari Rusia

mastermedia.co.id

GreatDay HR Menutup Celah Risiko Pemalsuan Absensi Karyawan dengan Kembangkan Teknologi Face Matching System & Liveness Check

mastermedia.co.id

Baru Bebas Bersyarat, Musni Umar Minta HRS dan Loyalisnya Kendalikan Diri

mastermedia.co.id

Buntut Sengketa Merek Dagang, Putra Siregar Tutup PS Glow