JAKARTA, - Presiden Joko Widodo menghadiri acara silaturahmi alumni penerima Kartu Prakerja di Bogor. Salah satu alumni meminta program Kartu Prakerja tetap dilanjutkan meski Jokowi tidak lagi menjabat.
Awalnya, Jokowi menjelaskan tetang persiapan program Kartu Prakerja di masa pandemi Covid-19.
"Bagaimana menyiapkan sebuah program tetapi suasananya adalah PSBB dan PPKM. Bayangkan? tapi yang saya sangat apresiasi yang daftar itu sampai saat ini sudah 115 juta. Yang terverifikasi 84 juta. Yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, ini angka yang tidak kecil, 12,8 juta. Yang produktivitas meningkat, skillnya meningkat, pengalaman kerjanya karena pelatihan ini menjadi meningkat, 12,8 juta," ujar Jokowi seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/6).
Jokowi juga berdialog dengan salah satu alumni penerima Kartu Prakerja bernama Pudencia. Dea menjelaskan bagaimana dirinya mendaftar Kartu Prakerja.
"Kemarin saya tahunya dari internet, dari Google, kebetulan melihat pelatihan itu saya langsung tergerak mencoba. Saya mencobanya dari gelombang 1 tapi lulusnya sampai gelombang ke-13," jawab Dea.
"Setelah itu saya mengikuti pelatihan prakerja, di kampung kami juga jaringan masih susah. Jadi saya harus ke kota untuk mendaftar waktu itu. Dari gelombang sampai gelombang 13 saya ikut tapi tidak lolos-lolos. Waktu gelombang 13 lolos, puji Tuhan saya langsung mengikuti pelatihan di platform karirmu," sambung Dea.
Dea kemudian mengusulkan agar program Kartu Prakerja tidak berhenti meski Jokowi tidak lagi menjabat.
"Usulnya maunya Prakerja jangan sampai di sini, maunya biar meskipun Bapak nanti ke depannya tidak jadi presiden kita lagi, lanjut terus sampai seumur hidup," jawab Dea.
Mendengar ucapan dari Dea tersebut, suasana forum langsung ramai.
"Rame ini, rame, rame. Hati-hati," kata Jokowi.