NEW YORK, - Pendiri Perusahaan Manajemen Investasi terbesar di dunia, Bridgewater Associates, mengatakan bahwa kebijakan sanksi yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Rusia akan berdampak buruk terhadap perekonomian AS dan negara sekutunya. Menurut Ray Dalio, sanksi itu memaksa negara-negara lain untuk memotong investasi mereka di AS karena takut menjadi target sanksi berikutnya. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Der Spiegel.
Ketika ditanya tentang sanksi anti-Rusia, ia mengatakan bahwa tindakan itu gagal, tetapi tidak ada pilihan lain yang tersedia bagi Washington untuk saat ini.
“Sanksi adalah satu-satunya senjata yang bisa digunakan AS. Sejauh ini, penurunan produk domestik bruto Rusia sekitar 15%. Ini lumayan untuk populasi. Putin hanya akan kesulitan untuk tetap berkuasa jika ekonomi semakin runtuh, katakanlah hingga 40%,” kata Dalio.
Dia berpendapat bahwa meskipun gagal mencapai tujuan langsung mereka untuk membatasi kemampuan Rusia untuk berperang di Ukraina, sanksi juga merugikan AS.
“Saya sudah dapat memberi tahu Anda dengan pasti bahwa negara Barat juga menderita karena sanksi itu. Negara-negara lain semakin banyak yang melepaskan obligasi pemerintah AS karena mereka takut akan berakhir seperti Rusia. Ini menggeser keseimbangan kekuatan di seluruh dunia, ”bantah investor.
Dalio meyakini jika konflik Rusia-Ukraina membawa perubahan dramatis bagi seluruh dunia.
“Semuanya mengingatkan pada tahun 1938 dan 1939, ketika dunia berada di ambang Perang Dunia II: dua kekuatan dunia saling berhadapan dan didukung oleh sekutu yang berbeda. Bagaimana India berperilaku akan menentukan. Negara itu bisa mendukung ekonomi Rusia jika negara Barat memboikot Moskow. Bagaimanapun, masa dunia yang terglobalisasi dengan hambatan perdagangan minimal dan aliran modal bebas telah berakhir,” katanya.