ANKARA, - Presiden Turki, Recep Tayyi Erdogan, pada Jumat (1/7) mengatakan bahwa negeranya akan terus memperkuat kemampuan militernya hingga menjadi yang terkuat di dunia.
“Tingkat keberhasilan operasi enam tahun terakhir memberikan setiap alasan untuk memasukkan angkatan bersenjata Turki di antara tentara terkuat di dunia. Kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat tentara, menjadikannya yang terkuat di dunia...kami sangat mementingkan peningkatan kemampuan pencegahan angkatan bersenjata Turki," kata Erdogan dalam pidatonya, dikutip oleh kantor berita Anadolu.
Erdogan mencatat bahwa meskipun kekurangan personel tertentu, angkatan bersenjata negara itu terus menunjukkan keberhasilan baru. Selain itu, kekuatan militer Turki juga terlihat di bidang pemberantasan terorisme, termasuk dalam konteks operasi lintas perbatasan.
"Perang melawan terorisme akan terus berlanjut sampai ancaman ini benar-benar hilang," kata presiden.
Erdogan mencatat bahwa mitra asing tertarik pada latihan militer Turki. Secara khusus, dia mengatakan bahwa 39 negara, termasuk AS, berpartisipasi dalam latihan EFES terbaru di Turki.
"Turki dan rakyatnya siap berkontribusi untuk kemenangan di belahan dunia mana pun. Kami telah menunjukkan ini di Azerbaijan dan Libya," tambah presiden.
Erdogan juga mengatakan bahwa beberapa negara NATO tidak mendukung perjuangan Ankara melawan terorisme. Sehubungan dengan hasil KTT NATO di Madrid, Presiden Turki mengatakan bahwa jika Swedia atau Finlandia mencoba untuk menunda implementasi komitmen mereka.