MOSKOW, - Ketua parlemen Rusia Vyacheslav Volodin pada hari Selasa (5/7) mengatakan bahwa Ukraina melakukan "segalanya" untuk memastikan bahwa pasukan Rusia tidak akan menghentikan "operasi militer khusus" mereka di wilayah Donbass, yang meliputi wilayah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR). Hal itu dilaporkan oleh kantor berita RIA Novosti.
Pemerintah Rusia, pada Minggu (3/7) mengklaim bahwa seluruh wilayah Lugansk sudah berhasil mereka rebut, dan akan melanjutkan operasi militer untuk membebaskan wilayah Donetsk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (3/7) mengakui pasukan Kiev telah ditarik mundur dari Lysychansk, sebuah kota di wilayah Donbas. Namun, ia tetap berjanji untuk merebut kembali wilayah itu dengan bantuan senjata jarak jauh kiriman negara-negara Barat.
Diberitakan sebelumnya, Menhan Rusia mengatakan bahwa pasukan Rusia berhasil mengambil alih kota Lysychansk dari pasukan Ukraina, kurang dari satu pekan setelah berhasil membebaskan kota Sievierdonetsk. Dengan demikian, seluruh wilayah di Donbass sudah berhasil dibebaskan sepenuhnya dari kendali pasukan militer Ukraina.
"Jika komandan tentara kita menarik orang dari titik-titik tertentu di depan, di mana musuh memiliki keunggulan daya tembak terbesar, dan ini juga berlaku untuk Lysychansk, itu hanya berarti satu hal...bahwa kami akan kembali merebutnya berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern," kata Zelenskiy dalam tautan video, dikutip Reuters.