MOSKOW, - Pemerintah Rusia, pada Selasa (5/7) mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki tindak penyiksaan yang dilakukan terhadap tentara Rusia yang ditahan di Ukraina dan baru-baru ini dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Kyiv pada akhir Juni kemarin.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "memverifikasi fakta perlakuan tidak manusiawi terhadap tahanan tentara Rusia di Ukraina."
Komite Rusia mengatakan tentara Moskow memberi tahu penyelidik tentang tindak “kekerasan yang mereka derita.”
Menurut pernyataannya, salah satu tentara Rusia yang tidak disebut namanya, mengatakan petugas medis Ukraina merawatnya tanpa obat bius. Ia juga mengaku "dipukuli, disiksa dengan listrik" selama di dalam penahanan. Selain itu, prajurit Rusia tersebut juga mengaku tidak diberi makanan dan air selama berhari-hari.
"Kesaksian tentara Rusia yang dibebaskan adalah contoh pelanggaran Konvensi Jenewa tentang tawanan perang,” kata komite Rusia dikutip AFP.
Pekan lalu Moskow dan Kiev diketahui saling bertukar 144 tawanan perang - pertukaran terbesar sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022.