MOSKOW, - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolay Patrushev, pada Selasa (5/7) mengatakan bahwa senjata yang terus dikirim AS dan sekutunya kepada pasukan Kiev tidak akan berdampak pada hasil operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Tujuan Rusia akan tercapai meskipun AS dan Barat terus memberikan bantuan militer ke Ukraina,” kata Patrushev pada pertemuan keamanan nasional di kota Khabarovsk, Siberia, Rusia, dikutip RT.com.
Pejabat itu mengatakan bahwa operasi militer khusus Rusia itu didorong oleh berbagai macam ancaman yang perkembangan di Ukraina, yang “tidak hanya menimbulkan keamanan Rusia tetapi juga ke seluruh dunia.”
Ia mengidentifikasi penyebaran ideologi neo-Nazi dan laboratorium biologi Ukraina yang terkait dengan pemerintah Amerika Serikat sebagai salah satu contoh ancaman tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menyatakan bahwa operasi itu diluncurkan untuk “demiliterisasi” Ukraina dan juga untuk melindungi rakyat Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, dua negara baru di wilayah Donbass yang diakui oleh Rusia pada Februari 2022.
Putin mengatakan bahwa operasi militer khusus itu terpaksa dilakukan untuk menghentikan pertumpahan darah yang berlangsung di Donbass sejak 2014 silam.
Pada akhir Juni, Putin mengatakan bahwa tujuan Rusia di Ukraina tidak berubah. Tujuan akhirnya adalah “untuk membebaskan Donbass, untuk melindungi orang-orang ini dan untuk menciptakan kondisi yang akan menjamin keselamatan Rusia sendiri. Itu saja,” katanya di Ashgabat, Turkmenistan, selama perjalanan luar negeri pertamanya sejak Februari.
Pada 3 Juli, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa pasukan Rusia dan milisi Donbass telah menguasai seluruh wilayah Republik Rakyat Lugansk.