BEIJING, - Kementerian Luar Negeri China menuding Amerika Serikat, dan negara-negara sekutunya, telah merusak perdamaian dunia dengan memicu konflik dan memulai perang, dengan mengorbankan warga sipil tak berdosa di seluruh dunia.
“Sejarah NATO adalah tentang menciptakan konflik dan mengobarkan perang. . . , secara sewenang-wenang meluncurkan perang dan membunuh warga sipil tak berdosa, bahkan sampai hari ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan, Rabu (6/7), dikutip RT.com.
“Fakta telah membuktikan bahwa bukan China yang menimbulkan tantangan sistemik bagi NATO, dan sebaliknya NATO yang membawa tantangan sistemik yang membayangi bagi perdamaian dan keamanan dunia,” imbuhnya.
Pernyataan tersebut ia lontarkan satu minggu setelah NATO, untuk pertama kalinya, menyatakan China sebagai prioritas strategis dan “tantangan” bagi kepentingan Barat.
"China secara substansial membangun kekuatan militernya, termasuk senjata nuklir, menggertak tetangganya, mengancam Taiwan ... memantau dan mengendalikan warganya sendiri melalui teknologi canggih, dan menyebarkan kebohongan dan disinformasi Rusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Rabu pekan lalu.
Ketegangan antara NATO dan China telah meningkat sejak Rusia melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari 2022. Beijing juga telah menolak menjatuhkan kebijakan sanksi untuk menghukum dan mengisolasi Rusia atas konflik tersebut. China juga menyatakan bahwa NATO memprovokasi krisis tersebut.