JAKARTA, - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengaku kecewa dengan kehadiran Kak Seto sebagai saksi dari pihak terdakwa kekerasan seksual Julianto Eka Saputra. Ia menyebut tindakan Kak Seto itu memalukan.
"Saya kira itu adalah tindakan yang memalukan. Saya tentunya malu terhadap anak Indonesia dan kemudian Seto Mulyadi yang saya kenal dan dikenal oleh masyarakat dan termasuk pembela anak" kata Arist sepertti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (7/7/2022).
Arist lantas mengibaratakan Kak Seto bunuh diri dan menggali lubang untuk dirinya senediri. Pasalnya, Kak Seto selama ini dikenal sebagai pihak yang dekat dengan anak-anak.
"itu artinya dia bunuh diri dan menggali lubangnya sendiri," ujarnya.
Ia menilai seharusnya Kak Seto menolak saat dimintai kesanggupan menjadi saksi dari pihak terdakwa. Apalagi korban, kata dia, merupakan anak-anak yang seharusnya dilindungi dan dibela.
Diketahui, Julianto Eka Saputra merupakan motivator sekaligus pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI). Ia menjadi terdakwa dalam kasus kekerasan seksual terhadap belasan anak didiknya.