BRUSSELS, - Media Amerika Serikat, Bloomberg, melaporkan bahwa Uni Eropa berusaha untuk membeli gas alam sebanyak mungkin dari produsen Afrika untuk menggantikan pasokan hidrokarbon Rusia. Namun, Afrika, bagaimanapun juga, masih sangat membutuhkan investasi untuk mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan.
“Selama bertahun-tahun, Uni Eropa mengabaikan kebutuhan negara-negara Afrika untuk investasi dalam mengembangkan infrastruktur mereka dan juga mengembangkan cadangan energi Afrika untuk kepentingan rakyat Afrika,” jelas Dr. Mamdouh G. Salameh, profesor energi ekonomi di ESCP Business School di London dikutip Sputniknews.
Dalam laporan baru-baru ini, Bloomberg berulang kali menyoroti "kemunafikan" Uni Eropa terkait dengan ketertarikan mereka yang tiba-tiba terhadap gas alam cair Afrika, dan menekankan bahwa "[Uni Eropa] tidak ingin mendanai proyek yang akan memungkinkan benua termiskin di dunia untuk memanfaatkan lebih banyak bahan bakar di wilayahnya sendiri."
"Negara-negara Barat bahkan mengkritik China ketika berinvestasi di infrastruktur dan sumber daya energi Afrika pada saat mereka menolak untuk berinvestasi di Afrika baik karena sanksi yang mereka kenakan pada negara-negara Afrika atau karena garis imperialistik lama mereka," tambahnya.