JAKARTA, - Enam pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) ditangkap polisi terkait kasus mafia tanah. Juru bicara Kementerian ATR/BPN, T Hari Prihantono, mengatakan bahwa Menteri Hadi Tjahjanto tidak nyaman dengan kejadian ini.
"Tentu, sebagai pimpinan, Pak Hadi juga merasa tidak nyaman dengan kejadian-kejadian belakangan ini," kata Hari dalam diskusi 'Mafia Tanah Bikin Gerah' di YouTube MNC Trijaya, Sabtu (16/7).
Hari mengatakan bahwa Hadi tidak akan mengorbankan anak buahnya. Hari mengatakan jika ada pihak yang bersalah maka Hadi mempersilakan polisi untuk memprosesnya.
"Tidak ada seorang pimpinan, apalagi seorang pimpinan yang terbukti andal dalam medan tempur, akan mengorbankan anak buahnya, itu tidak, tapi melindungi jika tidak (salah)," katanya.
"Kalau terbukti bersalah dan pihak kepolisian, yang mempunyai kewenangan dalam penyidikan itu dan itu terbukti, dipersilakan dan kami juga bersama akan memprosesnya di internal," sambungnya.
Kementerian ATR/BPN berharap kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi. Pihak kementerian tidak akan pandang bulu menuntaskan masalah mafia tanah.
"Tapi, sekali lagi, kita tentu juga tidak berharap kemudian dari satu, dua, tiga, empat kasus yang mengemuka hari ini besok menjadi seratus dan sebagainya. Tentu tidak. Kita tentu berharap ini adalah yang terakhir," ujarnya.
"Siapa pun (termasuk eselon I). Pesan Bapak Menteri, siapa pun, baik di pusat, di daerah, di provinsi, maupun pihak-pihak eksternal yang bermain, tidak mengenal pandang bulu," imbuhnya.