HELSINKI, - Presiden Finlandia Sauli Niinisto, pada Sabtu (16/7) mengatakan bahwa Turki kemungkinan akan menjadi negara terakhir yang akan meratifikasi protokol aksesi Finlandia dan Swedia ke dalam NATO.
Pada bulan Mei, Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi keanggotaan ke NATO di tengah operasi militer Rusia di Ukraina. Tawaran keanggotaan awalnya diblokir oleh Turki karena kedua negara selama ini dianggap mendukung dan melindungi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), organisasi yang masuk dalam daftar kelompok teroris Turki.
Proses itu kemudian dibuka kembali pada KTT NATO pada akhir Juni di Madrid ketika ketiga negara berhasil menandatangani perjanjian yang diperlukan setelah putaran konsultasi.
"Ratifikasi yang kami lihat dilakukan dengan sangat cepat ... Saya pikir selama musim panas akan ada berita reguler dan positif. Pada saat yang sama, Turki mungkin akan menjadi yang terakhir dalam daftar ini [untuk meratifikasi aksesi], " kata Niinisto kepada penyiar Finlandia MTV3, dikutip Sputniknews.
Niinisto mengatakan bahwa kemungkinan pemulihan hubungan antara Turki dan Rusia tidak akan mempengaruhi proses bergabungnya Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO.
Untuk diketahui, per Jumat (15/7), setengah dari 30 negara anggota NATO telah menyetujui rencana bergabungnya Finlandia dan Swedia ke dalam blok militer itu.