Waspadai Lonjakan Inflasi AS, DPR: Bisa Berdampak ke Negara Berkembang

kataSAPA.com

JAKARTA, - Inflasi yang terjadi di Amerika Serikat dinilai bisa berdampak ke negara-negara lainnya terutama negara dengan kategori ekonomi berkembang.

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mengatakan pemerintah harus mewasdai terjadinya inflasi  di Amerika Serikat tersebut.

"Kita perlu mewaspadai dampaknya yang pertama adalah inflasi terhadap barang-barang tertentu, kemudian nilai rupiah dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Pemerintah harus kerja ekstra menjaga rantai pasokan (supply chain) logistik," ujarnya dalam siaran pers yang diterima , Senin (18/7/2022)

Adapun terkait pro kontra menentukan status suku bunga acuan yang seharusnya dilakukan otoritas fiskal dalam hal ini Bank Indonesia (BI) sebagai langkah antisipasi hadapi gejolak inflasi, Najib mengatakan, ketika opsi suku bunga acuan dinaikkan atau diturunkan semua harus dipertimbangkan secara kalkulif.

Hanya saja, Najib mengatakan, jika harus memilih opsi yang paling relevan maka, opsi mempertahankan suku bunga acuan yang sudah ada menjadi pilihan paling rasional dan realistis.

"Semua memiliki resikonya masing-masing, yang terbaik adalah mempertahankan kondisi sekarang tidak menaikan suku bunga adalah pilihan bijak mengingat pemulihan ekonomi masih berlangsung," tegasnya.

Najib kembali menyarankan, pemerintah mesti menyiapkan formulasi kebijakan yang taktis dan terukur terkait ruang fiskal.

Bahkan, Najib mendorong agar ruang fiskal di design lebih fleksibel dengan memberikan porsi yang lebih besar untuk kegiatan ekonomi masyarakat.

Menurutnya, selain fleksibel kebijakan fiskal tentu saja harus di design mengurangi belanja negara yang tidak bersinggungan dengan kegiatan ekonomi masyarakat semisal belanja pegawai.

"Kebijakan fiskal kita memang perlu lebih ketat lagi, utamakan pada kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, daya beli dan lainnya," jelasnya.

Adapun terkait perlu tidaknya pemerintah menerapkan kebijakan proteksionis terhadap komoditas pangan, Najib menganggap kebijakan tersebut mesti masuk ke dalam meja pertimbangan.

"Sementara ini kita belum memiliki kebijakan itu (proteksionisme), mengingat ekspor kita pun didominasi oleh sumber-sumber tambang bukan berupa pangan," ungkapnya.

Najib juga menyesalkan dengan sikap pemerintah di saat barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan justru pemerintah hanya bisa menyatakan bahwa kenaikan terjadi imbas pengaruh situasi global.

"Masyarakat mengeluhkan kenaikan barang kebutuhan primer.  Pemerintah berdalih karena situasi global. Lalu apakah kita hanya berdiam diri membiarkan masyarakat kita kesulitan," sindirnya.

Terakhir, Najib berpesan, untuk menghadapi kondisi ekonomi global maupun domestik yang tidak mudah seperti saat ini diperlukan skema kebijakan yang lebih pro terhadap kepentingan publik.

"Perlu kebijakan yang lebih konkrit. seperti salah satu yang saya apresiasi mempertahankan kebijakan subsidi bbm misalnya. Dan prioritas anggaran perlu lebih spesifik," pungkasnya.

mastermedia.co.id

Pasang Kandang Jebak, Cara BKSDA Aceh Tangani Konflik Manusia dan Harimau Sumatra di Tapaktuan

mastermedia.co.id

Ukraina Terima Kiriman Senjata Berat dari Jerman

mastermedia.co.id

MenKopUKM Sambut Solo Keroncong Festival 2022 Jadi Ajang UMKM Berkreasi dan Berinovasi

mastermedia.co.id

Menlu Rusia Ungkap Tujuan Sebenarnya dari Operasi Militer Moskow di Ukraina

mastermedia.co.id

Fasilitas Tambahan di Aston Cirebon, Ajarkan Anak Berkreasi dengan Tanah Liat

mastermedia.co.id

BS Lady Cirebon Gelar 1st Gathering Buttonscarves

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Kota Cirebon Solid, Optimistis Hadapi 2024

mastermedia.co.id

Banyak Acara Hari Jadi Cirebon, Pemda Kota Cirebon Siapkan Kantong Parkir Baru di Jalan Siliwangi

mastermedia.co.id

Mulai Rabu Malam, Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup Sementara

mastermedia.co.id

Wakil Wali Kota Cirebon Minta Memayu Cirebon Jadi Kebiasaan

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Jabar Umumkan Hasil Muscab Serentak

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Anak Pesisir Cirebon Pilih Baca Buku di Atas Perahu

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Konsumen Alfamart Bagikan Ribuan Perlengkapan Sekolah

mastermedia.co.id

Pengadilan Tutup Kasus Perintah Penahanan terhadap Ricky Martin

mastermedia.co.id

Jokowi Dukung Kenaikan Harga Tiket Taman Nasional Komodo

mastermedia.co.id

Kelas Inspirasi: Kisah Para Profesional di Antara Bangku Sekolah Dasar

mastermedia.co.id

Wabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, Australia

mastermedia.co.id

Komnas HAM Papua Belum Bisa Kirim Tim ke Nduga

mastermedia.co.id

Cegah Terjadinya Perang Nuklir, Lukashenko Minta Konflik Ukraina Segera Dihentikan

mastermedia.co.id

Suriah Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

mastermedia.co.id

Berbekal Senjata Barat, Zelensky Yakin Pasukan Ukraina Bisa Kalahkan Rusia

mastermedia.co.id

Krisis Pangan Makin Buruk, Golkar: Akibat Anomali Cuaca dan Dampak Perang Rusia vs Ukraina

mastermedia.co.id

Roy Citayam Tolak Beasiswa Sandiaga, Cinta Laura: Harusnya Ambil, Pendidikan itu Sangat Spesial

mastermedia.co.id

Erdogan Minta AS Berhenti Dukung Militan Kurdi dan Segera Angkat Kaki dari Suriah

mastermedia.co.id

Satu Lagi Negara Eropa yang Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk

mastermedia.co.id

Minta Hasil Autopsi Pertama Brigadir J Disampaikan ke Publik, Sahroni: Harus Ada Management Timing

mastermedia.co.id

Suka atau Tidak, Eropa Harus Beli Tambahan Gas dari Rusia

mastermedia.co.id

GreatDay HR Menutup Celah Risiko Pemalsuan Absensi Karyawan dengan Kembangkan Teknologi Face Matching System & Liveness Check

mastermedia.co.id

Baru Bebas Bersyarat, Musni Umar Minta HRS dan Loyalisnya Kendalikan Diri

mastermedia.co.id

Buntut Sengketa Merek Dagang, Putra Siregar Tutup PS Glow