MOSKOW, - Perusahaan software asal AS, Microsoft, dikabarkan menjalankan perintah Pentagon dan dinas rahasia AS untuk mencabut "kedaulatan digital" Ukraina dengan merebut kendali atas ruang informasi dan infrastruktur digitalnya. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Oleg Syromolotov, pada Senin (18/7).
"Microsoft memenuhi perintah Pentagon dan dinas rahasia untuk mengendalikan secara mutlak seluruh infrastruktur informasi Ukraina dan mencabutnya dari 'kedaulatan digital'. Faktanya, perusahaan itu sendiri mengakui ini dalam laporannya," kata Syromolotov, mengomentari laporan Microsoft di mana perusahaan tersebut menuduh Rusia melakukan serangan siber terhadap Ukraina dan sekutunya.
Ia menambahkan bahwa Microsoft Advanced Threat Analytics, khususnya, telah menjanjikan perlindungan pihak berwenang Ukraina terhadap serangan siber yang ditargetkan dan meyakinkan mereka untuk memberikan akses jarak jauh ke jaringan digital Ukraina, yang memberi raksasa internet itu semua alat yang diperlukan untuk melakukan provokasi digital dan serangan siber dengan bendera palsu.
"Secara khusus, [dilakukan] dengan penggunaan fungsi akses folder terkontrol dalam aplikasi perlindungan ancaman siber Microsoft Defender. Dengan bantuan layanan RiskIQ, dengan dalih menilai tingkat keamanan sumber daya informasi badan-badan negara Ukraina, perangkat dengan kerentanan terkenal yang belum ditambal telah diidentifikasi, yang sekarang dapat digunakan oleh Amerika," kata Syromolotov.
Ia meyakini jika tujuan utama Microsoft adalah untuk menunjukkan kepada sponsor AS upayanya untuk mendapatkan bagian dari dana $15 miliar yang dialokasikan di Pentagon untuk perang siber.