MOSKOW, - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Vladimir Gavrilov, mengatakan bahwa pasukannya akan menghancurkan armada Laut Hitam Rusia dan merebut kembali wilayah Krimea dengan senjata Barat.
"Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di kota pelabuhan Krimea Sevastopol, adalah ancaman permanen bagi Ukraina, dan Kiev harus mengatasi masalah ini," kata Gavrilov dalam sebuah wawancara dengan The Times pada hari Selasa (19/7).
"Kiev sedang menunggu untuk mendapatkan senjata jarak jauh dari negara asing sebelum meluncurkan serangan. Kami menerima kemampuan anti-kapal dan cepat atau lambat kami akan menargetkan armada. Tidak bisa dihindari karena kita harus menjamin keamanan rakyat kita,” jelas Wamenhan Ukraina tersebut.
Gavrilov mengklaim bahwa Ukraina juga berencana untuk merebut kembali wilayah Semenanjung Krimea, yang sudah memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia melalui jajak pendapat pada tahun 2014 setelah terjadinya aksi kudeta pemerintahan di Kiev.
Pejabat Amerika sebelumnya meyakinkan bahwa Kiev telah berjanji bahwa senjata buatan AS, termasuk 142 HIMARS dan sistem peluncuran roket ganda M270 MLRS, tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia. Namun, Kiev mengatakan tidak melihat Krimea sebagai bagian dari Rusia, mengingat itu adalah wilayah Ukraina yang diduduki oleh Moskow.
“Cepat atau lambat kita akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menargetkan Rusia di Laut Hitam dan Krimea. Krimea adalah wilayah Ukraina, itu sebabnya setiap target di sana sah bagi kami,” tegasnya.
“Rusia harus meninggalkan Krimea jika mereka ingin tetap eksis sebagai sebuah negara,” tegas Gavrilov.