TEHERAN, - Kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA, pada Selasa (19/7) melaporkan bahwa pemerintah Iran sepakat untuk tidak lagi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat dalam perdagangan bilateral dengan Rusia. Kedua negara nantinya hanya akan menggunakan mata uang rubel Rusia atau rial Iran.
Langkah tersebut telah digambarkan oleh kepala Bank Sentral Iran sebagai “langkah penting dalam pengembangan hubungan ekonomi antara Iran dan Rusia.”
Sebelumnya, pemerintah Rusia berjanji akan secara bertahap berhenti menggunakan dolar AS dalam transaksi dengan Iran. Perdagangan antara kedua negara tumbuh sebesar 31% dalam empat bulan pertama tahun ini, dan Kremlin mengumumkan bahwa Moskow dan Teheran sedang mempersiapkan kesepakatan kerja sama baru yang besar.
Menurut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rusia dan Iran termasuk beberapa negara yang paling banyak terkena sanksi di seluruh dunia, keduanya akan dapat bergabung dan meminimalkan dampak pembatasan internasional terhadap ekonomi mereka dengan berhenti menggunakan mata uang dolar AS dalam hubungan kerjasama perdagangan bilateralnya.