TEHERAN, - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Selasa (19/7) menyatakan bahwa jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak "mengambil inisiatif" di Ukraina, aliansi NATO akan meluncurkan perang dengan Rusia atas wilayah Krimea, yang diklaim oleh Kiev sebagai wilayahnya.
“Sehubungan dengan Ukraina, jika Anda tidak mengambil inisiatif, pihak lain akan memulai perang,” kata Khamenei saat menggelar pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di Teheran, dikutip RT.com.
Pada kesempatan itu, pemimpin tertiggi Iran juga menyebut negara-negara Barat “benar-benar menentang Rusia yang kuat dan independen” dan NATO sebagai “entitas berbahaya yang tidak melihat batasan dalam kebijakan ekspansionisnya”.
Khamenei menambahkan bahwa “jika mereka tidak dihentikan di Ukraina, mereka akan meluncurkan perang yang sama yang terjadi beberapa waktu kemudian dengan dalih masalah Krimea.”
Dianggap sebagai tanah Rusia sejak zaman kekaisaran, Krimea adalah republik otonom di dalam Uni Soviet sampai diserahkan ke RSS Ukraina oleh Perdana Menteri Soviet Nikita Kruschev pada tahun 1954.
Wilayah tersebut jatuh di bawah kendali Ukraina setelah pecahnya Uni Soviet, dan memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia pada tahun 2014.
NATO menganggap Krimea sebagai wilayah Ukraina yang "dicaplok secara ilegal". Meskipun aliansi tersebut tidak mengancam Rusia dengan perang terbuka, aliansi tersebut telah menuntut agar Moskow mengembalikan wilayah itu kepada Ukraina.