OTTAWA, - Juru bicara militer Kanada Dan Le Bouthillier mengatakan bahwa pemerintah Kanada tidak ikut serta dalam diskusi NATO tentang pelacakan pengiriman senjata ke Ukraina, sehingga mereka tidak bisa memastikan dimana senjata tersebut sebenarnya berakhir.
"Kanada tidak mengambil bagian dalam diskusi ini," katanya kepada media Kanada, Ottawa Citizen pada hari Senin (18/7).
Beberapa narasumber militer Kanada yang tidak disebut namanya juga mengatakan kepada Ottawa Citizen bahwa Kanada saat ini tidak tahu di mana bantuan militer yang telah dikirim ke Ukraina telah berakhir.
Sebelumnya, pejabat negara barat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Financial Times pekan lalu bahwa beberapa negara anggota NATO dan Uni Eropa berusaha untuk membangun mekanisme pelacakan senjata untuk mencegah senjata yang ditujukan untuk militer Ukraina berakhir di pasar gelap.
Sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada Februari, Kanada telah memberikan bantuan senjata senilai $386 juta, termasuk rudal anti-tank, senapan, mortir, peluncur granat, dan kendaraan lapis baja, kepada Ukraina.
Namun begitu senjata-senjata ini melintasi perbatasan Ukraina dari Polandia, mereka tidak bisa lagi dilacak.
"Sejak saat itu kami tidak mengetahui lokasi mereka (senjata-senjata) dan kami tidak tahu ke mana mereka pergi, dimana mereka digunakan atau bahkan jika mereka tinggal di negara itu," kata seorang pejabat Barat kepada Financial Times.
Sementara itu, Europol mengklaim pada bulan April lalu bahwa senjata kiriman negara-negara barat untuk Ukraina banyak yang dijual di pasar gelap atau sudah berada di tangan organisasi kriminal di Uni Eropa.