JAKARTA, - Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menyebut ada informasi tentang kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) untuk biayai wacana penundaan Pemilu 2024.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, menyebut bahwa Masinton memiliki radar dengan jangkauan jauh.
"Daya endus anggota dewan berbeda-beda. Untuk urusan konspirasi oligarki, rekan Masinton punya radar dengan jangkauan jauh," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (25/4).
Hendrawan mengibaratkan kemampuan Masinton seperti memori perangkat yang kuat.
"RAM-nya kuat, versi terkini dan berbaterai lithium tahan lama," ujarnya.
Hendrawan menyebut bawha kemampuan Masinton tersebut sudah diasah sejak lama. Ia menyebut bahwa Masinton rajin bergaul dengan sumber-sumber informasi penting.
"Sudah diasah sejak lama. Rajin bergaul dengan sumber-sumber informasi penting. Jadi bukan kelas kaleng-kalenglah," katanya.
"Ngeri-ngeri sedap," imbuhnya.
Sebelumnya, Masinton menyebut ada informasi tentang kasus minyak goreng diduga merupakan bentuk urun dana untuk biayai wacana penundaan pemilu.
"Ya saya ada informasi menyampaikan ke saya bahwa dia memberikan sinyalemen ya, menduga bahwa sebagian dari kelangkaan minyak goreng dan kemudian harganya dibikin mahal dan mereka mengutamakan ekspor karena kebutuhan fundraising. Untuk memelihara dan menunda pemilu itu," kata Masinton kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (23/4).