MOSKOW, - Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Rabu (23/3) mengatakan bahwa pasar energi global akan runtuh jika pasokan minyak dan gas dari Rusia, pengekspor utama hidrokarbon, terkena kebijakan sanksi.
Uni Eropa, yang sangat bergantung pada energi Rusia, telah mempertimbangkan untuk memperluas sanksi terhadap Moskow yang diberlakukan atas krisis Ukraina, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap komoditas migas Rusia.
Amerika Serikat dan Inggris diketahui telah mengambil langkah-langkah untuk melarang impor minyak Rusia.
“Rusia adalah pemasok terbesar, pangsa (pasar) sumber daya energi Rusia di pasar global mencapai sekitar 40 persen. Jelas, pasar minyak dan gas akan runtuh tanpa hidrokarbon Rusia jika sanksi dijatuhkan,” kata Novak dikutip Reuters.
Dia mengatakan kepada parlemen Rusia bahwa ada kekurangan minyak mentah di pasar global sekitar 1 juta barel per hari (bph).
Uni Eropa, yang meluncurkan gelombang sanksi baru pekan lalu, telah melarang investasi di sektor energi Rusia.
Menanggapi keputusan Uni Eropa tersebut, Novak mengatakan bahwa Eropa bakal menghadapi kelangkaan bahan bakar diesel, dengan persediaan sekarang berada di level terendah sejak 2008.
Dia juga mengatakan larangan pipa gas Nord Stream 2, jalur pipa gas Rusia-Jerman menunjukkan kegagalan untuk memahami keseimbangan pasar energi, dimana hal itu juga akan memicu inflasi.