Bandingkan Pencopotan Noel, Jaga Indonesia Desak Erick Thohir Pecat Emir Moeis karena Mantan Koruptor

kataSAPA.com

JAKARTA, - Jaga Indonesia mendukung pernyataan Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer yang menyebut Menteri BUMN Erick Thohir yang tidak paham demokrasi. Apalagi Erick mencopot Noel dari jabatan komisaris utama anak usaha BUMN hanya karena stigmatisasi tanpa ada pembuktian.

Direktur Eksekutif Jaga Indonesia, Rico mengatakan tindakan Erick Thohir terhadap Noel itu bisa dibandingkan dengan mantan koruptor Izedrik Emir Moeis yang merupakan politikus senior PDI Perjuangan.

Dia menutururkan Noel dicopot karena stigmatisasi akibat bersaksi dalam sidang dugaan terorisme Munarman beberapa waktu lalu, sementara Emir Moeis yang sudah terbukti secara hukum justru mendapat keistimewaan menjadi komisaris.

“Sepengetahuan saya Noel itu tidak pernah terbukti menjadi teroris hingga saat ini. Saya menilai masih konsisten dengan Pancasila. Sedangkan Emir Moeis sepengetahuan saya walau sudah jalani hukuman, terbukti secara sah dan meyakinkan korupsi dalam proyek PLTU Tarahan, Lampung,” kata Rico di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Dia mengatakan Erick Thohir perlu membaca kembali tentang pengangkatan seseorang untuk menjadi komisaris di BUMN. Rujukannya adalah Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-02/MBU/02/2015 Tahun 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

“Salah satu acuan yang cukup penting untuk menjadi komisaris di BUMN adalah tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu lima tahun sebelum pencalonan,” tutur Rico.

Di samping itu, kata Rico, Erick Thohir juga menetapkan AHLAK sebagai nilai dasar untuk semua BUMN. Berdasarkan itu, maka keputusan Erick lebih memilih mantan koruptor seperti Emir Moeis justru bertentangan dengan prinsip AHLAK itu.

“Saya heran dengan Erick yang lebih memilih menempatkan seorang mantan koruptor (Emir Moeis) jadi komisaris BUMN. Jika Erick konsisten (pada AHLAK), harusnya Emir Moeis juga dicopot dari komisaris,” pungkasnya.

Sebelumnya, Erick Thohir menunjuk Emir Moeis sebagai komisaris PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero) sejak 18 Februari 2021.

Emir Moeis merupakan politikus PDI Perjuangan yang menjadi anggota DPR periode 2000-2013 dan ditetapkan menjadi tersangka pada 26 Juli 2012.

Emir Moeis dijatuhi hukuman penjara 3 tahun dan denda Rp 150 juta oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 2014.

Dia dinilai hakim terbukti menerima hadiah atau janji dari konsorsium Alstom Power Incorporate Amerika Serikat dan Marubeni Incorporate Jepang sebesar US$ 357 ribu agar bisa memenangkan proyek pembangunan 6 bagian pembangkit listrik tenaga uap 1.000 megawatt di Tarahan, Lampung, pada 2004.

Sementara Noel dicopot dari jabatan komisaris utama PT Mega Eltra yang juga anak usaha Pupuk Indonesia setelah bersaksi dalam sidang kasus dugaan terorisme dengan terdakwa Munarman pada Februari 2022.

mastermedia.co.id

Pasang Kandang Jebak, Cara BKSDA Aceh Tangani Konflik Manusia dan Harimau Sumatra di Tapaktuan

mastermedia.co.id

Ukraina Terima Kiriman Senjata Berat dari Jerman

mastermedia.co.id

MenKopUKM Sambut Solo Keroncong Festival 2022 Jadi Ajang UMKM Berkreasi dan Berinovasi

mastermedia.co.id

Menlu Rusia Ungkap Tujuan Sebenarnya dari Operasi Militer Moskow di Ukraina

mastermedia.co.id

Fasilitas Tambahan di Aston Cirebon, Ajarkan Anak Berkreasi dengan Tanah Liat

mastermedia.co.id

BS Lady Cirebon Gelar 1st Gathering Buttonscarves

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Kota Cirebon Solid, Optimistis Hadapi 2024

mastermedia.co.id

Banyak Acara Hari Jadi Cirebon, Pemda Kota Cirebon Siapkan Kantong Parkir Baru di Jalan Siliwangi

mastermedia.co.id

Mulai Rabu Malam, Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup Sementara

mastermedia.co.id

Wakil Wali Kota Cirebon Minta Memayu Cirebon Jadi Kebiasaan

mastermedia.co.id

Partai Demokrat Jabar Umumkan Hasil Muscab Serentak

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Anak Pesisir Cirebon Pilih Baca Buku di Atas Perahu

mastermedia.co.id

Peringati Hari Anak Nasional, Konsumen Alfamart Bagikan Ribuan Perlengkapan Sekolah

mastermedia.co.id

Pengadilan Tutup Kasus Perintah Penahanan terhadap Ricky Martin

mastermedia.co.id

Jokowi Dukung Kenaikan Harga Tiket Taman Nasional Komodo

mastermedia.co.id

Kelas Inspirasi: Kisah Para Profesional di Antara Bangku Sekolah Dasar

mastermedia.co.id

Wabah PMK Indonesia Dorong Pembatasan di Selandia Baru, Australia

mastermedia.co.id

Komnas HAM Papua Belum Bisa Kirim Tim ke Nduga

mastermedia.co.id

Cegah Terjadinya Perang Nuklir, Lukashenko Minta Konflik Ukraina Segera Dihentikan

mastermedia.co.id

Suriah Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

mastermedia.co.id

Berbekal Senjata Barat, Zelensky Yakin Pasukan Ukraina Bisa Kalahkan Rusia

mastermedia.co.id

Krisis Pangan Makin Buruk, Golkar: Akibat Anomali Cuaca dan Dampak Perang Rusia vs Ukraina

mastermedia.co.id

Roy Citayam Tolak Beasiswa Sandiaga, Cinta Laura: Harusnya Ambil, Pendidikan itu Sangat Spesial

mastermedia.co.id

Erdogan Minta AS Berhenti Dukung Militan Kurdi dan Segera Angkat Kaki dari Suriah

mastermedia.co.id

Satu Lagi Negara Eropa yang Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk

mastermedia.co.id

Minta Hasil Autopsi Pertama Brigadir J Disampaikan ke Publik, Sahroni: Harus Ada Management Timing

mastermedia.co.id

Suka atau Tidak, Eropa Harus Beli Tambahan Gas dari Rusia

mastermedia.co.id

GreatDay HR Menutup Celah Risiko Pemalsuan Absensi Karyawan dengan Kembangkan Teknologi Face Matching System & Liveness Check

mastermedia.co.id

Baru Bebas Bersyarat, Musni Umar Minta HRS dan Loyalisnya Kendalikan Diri

mastermedia.co.id

Buntut Sengketa Merek Dagang, Putra Siregar Tutup PS Glow